Bunga Paling Berharga "Herbarium"

Bunga paling berharga adalah materi kelas 5 tema 8, dalam materi ini menyajikan teks cerita Bunga Paling Berharga dengan topik herbarium.


 

Herbarium merupakan cara pengawetan tumbuhan agar tetap dapat dilihat keberadaanya. Pembuatan biasanya pada tumbuhan kecil dan sedang. 

Teknik pembuatan herbarium ada dua, yaitu herbarium kering dan herbarium basah.

Herbarium kering menggunakan teknik pengawetan dengan meletakan pada media kertas lalu di pres (dapat juga diletakan di tengah buku lalu ditindih).

Herbarium basah menggunakan teknik pengawetan menggunakan larutan alkohol dan aquades dengan cara merendamnya dalam stoples.

 

Bunga Paling Berharga

        Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan. Hujan jarang turun di desa itu sehingga tidak banyak tetumbuhan. Jangankan bunga-bungaan, semak-semak pun jarang ditemui.

        Suatu hari, sebelum berakhirnya pelajaran, Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis. Buku tulis itu halaman-halaman dalamnya berwarna putih dan bersampul merah. Indah sekali.

“Buku tulis itu untuk kalian. Kalian boleh menulis apa saja di dalamnya,” kata Bu Mala.

“Saya mau menuliskan catatan harian di buku ini,” kata Nola.

“Saya mau menggambar wajah setiap orang yang saya temui,” kata Wendi yang hobi menggambar.

“Saya mau membuat herbarium,” kata Makale. Bu Mala memandang Makale dengan penuh keheranan mendengar ucapan Makale.

“Kamu mau membuat herbarium?” tanya Bu Mala kepada Makale.

“Ya. Seorang pelancong pernah menunjukkan buku herbariumnya kepada saya. Herbarium itu sangat indah,” jawab Makakale.

“Tetapi, untuk membuat herbarium kamu akan membutuhkan banyak daun. Tahukah kamu?” tanya Bu Mala.

Makale menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Atau bunga...”

“Di mana kamu akan mencarinya?” tanya teman-teman Makale.

Makale memandang keluar jendela. Tidak tampak tanaman sama sekali.

“Saya akan mendapatkannya,” kata Makale sambil tersenyum.

        Hari berganti hari. Waktu berlalu dengan cepat. Buku tulis merah milik para siswa Bu Mala telah berisi berbagai cerita, gambar, dan foto. Hanya buku tulis Makale yang masih kosong.

        Pada suatu hari, sebuah awan hitam berhenti di atas desa tempat tinggal Makale. Tak lama kemudian awan hitam itu mencurahkan hujan yang sangat deras. Benih-benih tumbuhan yang terkubur di dalam tanah tandus desa itu pun tumbuh. Sepetak kebun terbentuk. Bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun itu.

        Makale senang. Dipetiknya sekuntum bunga merah. Hanya satu. Kemudian, ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis merahnya. Hari berikutnya, bunga-bunga lainnya telah layu karena terbakar matahari.

Di dalam kelas, Makale berseru dengan gembira. “Saya sudah membuat herbarium saya, Bu Mala.”

        Bu Mala membuka buku tulis merah Makale. Herbarium itu hanya satu halaman. Hanya ada satu bunga di dalamnya. Namun, bunga itu paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.


Kamu telah membaca "Bunga Paling Berharga"

1. Tulislah peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada cerita tersebut!

Jawaban : Peristiwa pentingnya adalah 
    - Para siswa mendapat tugas dari Bu Mala
    - Makale memilih herbarium untuk tugasnya
    - Bu Mala ragu-ragu dengan pilihan Makale 
    - Makale berhasil membuat herbarium
    - Hasil harya Makale menjadi bunga paling berharga karena mekar sekali dalam setahun

2. Tuliskan urutan-urutan peristiwa pada cerita tersebut!

Jawaban : urutan cerita Bunga Paling Berharga sebagai berikut  
    - Makale tinggal di sebuah desa yang kekeringan karena jarang sekali turun hujan. 
    - Di sekolah, siswa mendapat tugas dari Bu Mala untuk membuat hasil karya sesuai keinginan 
       masing-masing.
    - Makale memilih membuat herbarium, karena pernah melihat herbarium yang indah dari pelancong.
    - Makale sempat galau akibat tidak menemukan tumbuhan untuk membuat herbarium karena 
      tanahnya gersang.
    - Tanpa diduga tiba-tiba turun hujan dan bunga pun tumbuh.
    - Makale dapat membuat herbarium dari tumbuhan bunga yang tumbuh di sepetak kebunya.

3. Tuliskan kebali cerita tersebut dengan bahasamu sendiri! Tulislah dengan ejaan yang benar! 

Makale tinggal di sebuah desa yang kekeringan karena jarang turun hujan. Tanahnya jarang ditemui tumbuhan apalagi bunga. Pada suatu hari di sekolahnya, Bu Mala memberikan tugas kepada siswanya untuk membuat hasil karya sesuai dengan pilihannya. 

Makale memilih herbarium sebagai tugasnya. Bu Mala agak heran dan ragu-ragu terhadap pilihan Makale. Tetapi makale sangat ingin membuat herbarium karena pernah melihat herbarium yang sangat indah milik seorang pelancong.

Selang beberapa hari disaat teman-temanya sudah membuat hasil karyanya, Makale belum menemukan tanaman untuk membuat herbarium. Makale merasa galau.

Tetapi tanpa diduga tiba-tiba turunlah hujan yang menjadikan kebun Makale tumbuh bunga. Makale sangat senang karena berhasil mendapatkan bunga untuk membuat herbarium. 

Walaupun hanya satu bunga, herbarium Makale menjadi sebuah karya bunga paling berharga karena tumbuh hanya mekar sekali dalam setahun.

Posting Komentar untuk "Bunga Paling Berharga "Herbarium""