Kerajaan Hindu Budha dan Islam di Indonesia dan Peninggalanya
Kerajaan Indonesia Bercorak Hindu Budha
A. Kerajaan Kutai
B. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara juga berkembang sekitar abad 5 M. Peninggalan kerajaan Tarumanegara yang terkenal adalah 7 prasasti yaitu :
1. Prasasti Tugu (disekitar Jakarta)
2. Prasasti lebak (Banten)
3. Prasasti Kebon Kopi
4. Prasasti Ciaruteum
5. Prasasti Muara Cianten
6. Prasasti Jambu
7. Prasasti Pasir Awi
C. Kerajaan Mataram
Berdiri pada tahun 732 di Jawa Tengah, Raja Mataram diantaranya dari Dinasti Sanjaya, Panangkaran dan Dinasti Syailendra. Peninggalanya yang terkenal adalah prasasti canggal.
Peninggalan lainya Kerajaan Mataram yaitu :
Dinasti Sanjaya Dinasti Syailendra
1. Candi Prambanan 1. Candi Borobudur
2. Candi Gedung Songo 2. Candi Kalasan
3. Candi Dieng 3. Candi Sari
4. Candi Pringapus 4. Candi Sewu
5. Candi Selogrio 5. Candi Pawon
6. Candi Ngawen
D. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri berdiri sekitar tahun 1042-1222. Terletak di Kediri, Jawa Timur
- Raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah Bameswara, Jayabaya, Sarweswara, Aryyeswara, Gandra,Kameswara, dan Kertajaya
Peninggalannya berupa Prasasti Pandeglang, Prasasti Penumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti Angin, dan Prasasti Semanding.
E. Kerajaan Singosari
Munculnya Kerajaan Singosari diawali dengan sikap Raja Kediri yang meminta penghormatan yang berlebihan dari Pendeta Brahmana, sehingga akhirnya timbul pemberontakan yang dipimpin oleh Ken Arok yang terkenal dengan Perang Ganter (1222). Sejak saat itulah muncul Singosari dengan rajanya Ken Arok yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Amurwabhumi. Raja Singosari antara lain :
1. Ken Arok
2. Anusapati
3. Tohjoyo
4. Ronggowuni
5. Kertanegara
F. Sriwijaya
Berdiri tahun 683 di Sumatra Selatan dengan ibukota kerajaan di tepi Sungai Musi. Raja yang terkenal adalah Balaputradewa. Prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya :
1. Prasasti Kedukan Bukit
2. Prasasti Talang Tuo
3. Prasasti Telaga Batu
4. Prasati Kota Kapur
5. Prasasti Karang Berani
6. Prasati Palas Pasemah
Sebab-sebab runtuhnya Sriwijaya
1. Kurangnya raja yang menguasai tata pemerintahan
2. Banyaknya daerah yang melepaskan diri
3. Serangan Majapahit
G. Kerajaan Majapahit
Majapahit berkembang dari th 1293-1520, dengan pusat kerajaan di Mojokerto (sekitar Sungai Brantas). Raja yang terkenal adalah Raja Wijaya. Majapahit mencapai kejayaan pada masa raja Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah Mada.
Sebab-sebab runtuhnya Majapahit
1. Lemahnya raja pengganti Hayam Wuruk
2. Terjadi Perang Paregreg
3. Serangan Islam dari Demak
Pemberontakan di Majapahit pada masa Jaya Negara antara lain :
1. Ranggalawe
2. Lembusuira
3. Juru Demung
4. Mandana dan Wagal
5. Nambi
6. Lasem dan Semi
7. Kuti
Kerajaan di Indonesia yang Bercorak Islam
A. Kerajan Samudra Pasai (kerajaan Islam pertama di Indonesia)
Samudra Pasai terletak di Aceh Utara yang berdiri pada abad 13. Raja pertama adalah Sultas Al Saleh, raja kedua adalah Sultan Malik Al Tahir. Prasasti peninggalan Samudra Pasai adalah Batu Nisan Makam Sultan Malik Al Saleh.
B. Kerajaan Demak (Kerajaan Isalm Pertama di Jawa)
Berdiri pada abad ke 15 di daerah Bintaro. Raja Demak diantaranya :
a. Raden Patah
Raden Patah merupakan raja pertama yang memerintah Kerajaan Demak. Pada masa pemerintahannya, kerajaan Demak mengalami banyak kemajuan, diantaranya :
- Perluasan wilayahnya mencapai Kalimantan, Semarang, jepara, Rambang, Selat Karimata, Tuban dan Gresik.
- Pembangunan pelabuhan sebagai sarana perdaganga.
- Menjadi pusat penyebaran agama islam di Jawa. Dalam hal ini Raden Patah dibantu Wali Sanga yaitu :
Sunan Ampel Sunan Drajat Sunan Kudus
Sunan Bonang Sunan Gunung Jati Sunan Kalijaga
Sunan Giri Sunan Muria Sunan Gresik
b. Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor)
Pati Unus melakukan perjuangan dengan menyerang portugis di Malaka.
c. Sultan Trenggono
Dalam masa pemerintahan Sultan Trenggono, Demak menjadi Kerajaan yang kuat dan luas. Terbukti dengan bergabungnya Fatahillah yang memperkuat armada perang Kerajaan Demak.
Peninggalan kerajaan Demak diantaranya adalah Masjid Agung Demak
C. Kerajaan Banten
Raja-raja Banten yaitu :
a. Pada mulanya Wilayah Banten dikuasai oleh Fatahillah yaitu seorang musafir Cina yang sebelumnya bernama Faletehan. Kemudian Ia pindah ke Cirebon dan kekuasaan Banten diserahkan kepada putranya yaitu Sultan Hasanudin. Fatahilah tetap menekuni ajaran Islam dan mengundurkan diri ke Gunung Jati, ia menjadi penyiar agama islam dan bergelar sunan. Fatahilah wafat tahun 1570 dan dimakamkan di Bukit Jati yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.
b. Sultan Hasanudin, merupakan raja Banten yang sangat gigih dan mampu melepaskan diri dari Demak, dan menjadi pusat perdagangan lada.
c. Syeh Maulana Yusuf
Merupakan putra Sultan Hasanudin, pada tahun 1579 Banten dibawah pemerintahanya mampu menaklukan Kerajaan pajajaran yang juga menandai habisnya kerajaan hindu di Jawa Barat.
d. Maulana Muhammad
e. Abdul Mufakir
f. Sultan Ageng Tirtayasa
Ia memerintah Banten tahun 1651-1692. bukti kemajuannya adalah hasil pertanian melimpah, penyiaran agama islam sangat pesat serta menjalin hubungan dengan luar negeri (Turki dan Moghul).
g. Sultan Abdulnasar Abdulkahar
Sampai pada pemerintahannya, Banten tetap tidak mau bekerjasama dengan Belanda. Karena kekuasaan Belanda di daerah Banten semakin kuat, maka Kerajaan Banten akhirnya runtuh.
Peninggalan Kerajaan Banten yaitu Masjid Agung Banten dan meriam “Ki Amuk”.
D. Kerajaan Ternate-Tidore
Terletak di kepulauan Maluku Utara, raja-rajanya antara lain :
a. Sultan Zaenal Abidin
b. Sultan Nuku
c. Sultan Bayansirulah
d. Sultan Hairun
e. Sultan Baabulah
E. Kerajaan Gowa-Tallo
Merupakan kerajaan kembar yang terletak di Sulawesi Selatan, rajanya antara lain : Sultan Abdulah, Sultan Aliudin dan Sultan Muhamad Said.
F. Kerajaan Pajang
Raja Pajang : Sultan Hadi Wijaya dan Pangeran Benowo
Peningalan yang bercorak islam : masjid, makam, kraton, seni ukir, kaligrafi, kesusastraan dan rebana.
Agama islam masuk Indonesia melalui perdagangan, yaitu melalui pedagang Persia, gujarat, Arab dan Mesir. Penyebaran agama islam dilakukan dengan cara-cara antara lain :
a. perdagangan
b. perkawinan
c. kunjungan oleh ulama
d. mendirikan lembaga pendidikan seperti pesantren.
Posting Komentar untuk "Kerajaan Hindu Budha dan Islam di Indonesia dan Peninggalanya"