Keistimewaan Rosul Ulul Azmi (Nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, Muhammad SAW)

Rosul adalah orang yang menerima wahyu dari Allah SWT dan berkewajiban menyampaikan kepada umatnya. Setiap rosul memiliki keistimewaan hingga ada yang berpredikat sebagai Ulul ‘Azmi yaitu adalah Nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Muhammad saw. 


Ulul Azmi berasal dari kata Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh atau tekad yang kuat. Ulul Azmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Kalau disebut rasul Ulul ‘Azmi, maka artinya rasul yang memiliki keteguhan atau tekad. Para rasul Ulul ‘Azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt.

Siapa Saja Rasul yang Tergolong Ulul ‘Azmi?

a. Nabi Nuh AS 

Nabi Nuh AS adalah keturunan kesepuluh dari Nabi Adam a.s. Ia mengajak manusia agar menyembah Allah Swt. dan melarang memperhambakan diri kepada selain Allah Swt. Tetapi manusia di masa itu tidak mengacuhkan seruannya. 

Seruan Nabi Nuh AS itu mereka sambut dengan cemooh dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nuh AS menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan’ān. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. 

Hanya sedikit orang yang selamat dari banjir besar. Mereka yang selamat adalah para pengikut Nuh AS. Nabi Nuh diberikan mukjizat petunjuk untuk membuat kapal raksasa yang menyelamatkan kaumnya.

b. Nabi Ibrahim AS 

Nabi Ibrahim AS adalah anak Azar tukang membuat patung-patung untuk dijadikan sesembahan. Nabi Ibrahim AS hidup pada masa raja Namrud yang zalim, musyrik dan kufur. 

Nabi Ibrahim AS mengajak raja Namrud dan kaumnya agar beriman dan menyembah Allah Swt. Ia ajak agar mereka meninggalkan menyembah berhala. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim AS yang dapat kita ketahui lebih lanjut. 

Keistimewaan dari Nabi Ibrahim diantaranya kepatuhan terhadap perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, yang ahirnya digantikan dengan domba. Hal tersebut dijadikan syariat umat islam dalam penyembelihan hewan kurbar setiap hari raya idul adha.  

c. Nabi Musa AS 

Nabi Musa adalah putra Imrān, keturunan Bani Israil. Ia hidup pada masa raja Firaun yang sangat zalim, mengaku dirinya Tuhan. 

Siapa yang tidak mau menuhankannya, maka orang itu akan dibunuh. Nabi Musa AS terus saja menyebarkan ajaran Allah Swt. kepada kaum Bani Israil seraya berdoa agar diberi kawan yang membantunya. 

Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Musa AS dikabulkan Allah Swt., maka Nabi Harun a.s. diangkat Allah Swt. menjadi Rasul.

Keistimewaan Nabi Musa diantaranya dapat membelah lautan dengan tongkatnya, sehingga Raja Firaun dan pasukanya tenggelam di dasar lautan ketika mengejar Nabi Musa.

d. Nabi Isa AS 

Nabi Isa adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Swt. beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. 

Keajaiban kelahiran ini menjadi ujian kepada manusia, percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah Swt. Nabi Isa AS dalam menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib. 

Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa AS dengan cara diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh adalah orang yang menyerupai Nabi Isa AS yaitu Yahuza (Iskariot). 

Lihat Q.S. an-Nisa/4: 157: “... tidaklah mereka membunuh dan menyalib Isa, hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isa AS yang tersalib.” 

e. Nabi Muhammad SAW

Sejak usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal jujur, tabah, sabar, bertanggung jawab, dan pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya. 

Setelah diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-hentinya berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala. Dalam menyiarkan agama Allah Swt., Nabi Muhammad saw. sering dihadang, bahkan diancam akan dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy. 

Abu Jahal adalah orang yang paling membencinya. Pernah ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, Abu Jahal dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad saw. hanya berdoa kepada Allah Swt.: “Ya Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaum Quraisy”. Doa ini berulang-ulang beliau baca. 

Dari peristiwa itu, Nabi Muhammad saw. bukanlah sosok manusia pendendam, tidak membalas kejahatan Abu Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang sama, cukup menyerahkan persoalannya kepada Allah Swt. 

Selain jujur dan pemaaf, Nabi Muhammad saw. sangat menyayangi anak yatim. Nabi pernah mengatakan: “ Barangsiapa yang memelihara dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan denganku. 

Hal ini diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apa pun”. Begitulah kepedulian Nabi Muhammad saw. kepada umatnya. Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. 

Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup, maka sering disebut dengan istilah khatamul anbiya artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul. Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mulia.

Keistimewaanya lainya, diantaranya adalah atas ijin Allah SWT beliau dapat melakukan isra miraj dalam waktu semalam. Menempuh perjalanan diluar nalar manusia dari Masjidil Haram Mekah ke Masjidil Aqsa Madinah dan naik ke sidratul muntaha bertemu Allah SWT untuk menerima perintah shalat.  

Posting Komentar untuk "Keistimewaan Rosul Ulul Azmi (Nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, Muhammad SAW)"