Usia 40 tahun Diangkat Rosulullah (Kisah Nabi Muhammad sebelum dan sesudah menjadi rosul)

 Berikut kisah singkat Nabi Muhammad SAW di usia 40 tahun diangkat menjadi Rosulullah (sebelum dan sesudah menjadi rosul). Wahyu pertama di terima di Gua Hiro yaitu Surat Al 'Alaq ayat 1-5. Berikut kisah singkatnya


Kisah Sebelum Menjadi Rosul

Nabi Muhammad lahir di kota Mekah al-Mukarramah pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal bertepatan dengan tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi.

Nabi Muhammad SAW terlahir dalam keadaan yatim. Abdullah, ayahnya, telah lebih dahulu wafat, sedangkan Nabi Muhammad SAW waktu itu masih dalam kandungan ibunya kira-kira masih berusia 2 bulan.

Abdullah bin Abdul Mutalib sebagai ayah tidak meninggalkan harta benda yang banyak yang akan diwarisi putranya. Abdullah hanya meninggalkan beberapa ekor unta saja. Ibu Muhammad bernama Aminah binti Wahab dari kalangan suku Quraisy. 

Nabi Muhammad SAW di masa bayi diasuh oleh Halimah. Setelah kurang lebih berusia 2 tahun, Halimah menyerahkan kembali Muhammad kepada Aminah.

Pada masa kanak-kanak, Muhammad kecil selalu diajak pamannya, Abu Talib menggembala kambing. Ia senang dengan pekerjaannya dan sayang pada hewan. Karena itu paman Muhammad sering menyebutnya si cerdas yang lincah dan baik.

Di usia mudanya, Nabi Muhammad SAW sudah terkenal dengan sifat tabah, sabar, betanggung jawab, pekerja keras. dan sangat jujur, sehingga ia diberi julukan “al-Amin” artinya terpercaya. 

Dahulu Nabi Muhammad bekerja sebagai pedagang hingga ke negeri Syam. Ia membawa berbagai jenis dagangan milik saudagar kaya bernama Khadijah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah jatuh cinta padanya. Khadijah akhirnya menjadi istri Muhammad.

 

Masa Nabi Muhammad Menjadi Rosul

Pada usia 40 tahun beliau diangkat menjadi rasul, berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah SWT dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap patung berhala. 

Nabi Muhammad SAW mempunyai kebiasaan berkhalwat, yaitu mengasingkan diri dari keramaian manusia, merenung mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Tempat yang digunakannya adalah di Gua Hira, kurang lebih 5 km dari arah timur kota Mekah. 

Nabi Muhammad melakukan ini pada setiap bulan Ramadhan tiba. Pada hari ke-17 di bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW mengalamai peristiwa yang sangat menakjubkan. 

Beliau menceritakan “Di saat aku sedang tidur, datanglah malaikat Jibril menghampiriku seraya berkata: ‘Bacalah!”. ‘Aku tidak dapat membaca’, jawabku. 

‘Malaikat lalu memelukku hingga aku merasa bahwa kematian sedang menghampiriku. Ia melepaskan diriku lalu berkata lagi, ‘Bacalah! 

‘Aku tidak dapat membaca’, jawabku. Ia kembali memelukku lagi hingga aku merasa kematianku tiba. 

Kemudian ia melepaskan diriku sambil berkata:


‘Aku lalu mengucapkan kata-kata yang dituntunkan Malaikat Jibril itu, hafal seolah-olah tertulis dalam hatiku’. Itulah wahyu pertama yang turun kepada Muhammad SAW 

(Q.S al-‘Alaq/96: 1 – 5)

didalam menyiarkan agama Allah SWT, Nabi Muhammad SAW tidak pernah takut sekali pun berhadapan dengan berbagai halangan dan rintangan. Dakwahnya sering dihadang bahkan diancam akan dibunuh. Terutama oleh Abu Jahal, orang yang paling membencinya. 

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW sedang beribadah, lantas Abu Jahal dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad SAW hanya berdoa kepada Allah Swt.: “Ya Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaum Quraisy”. Doa ini dibaca berulang-ulang. 

Nabi Muhammad saw. selain terkenal jujur dan pemaaf, juga peduli dan mencintai anak yatim. Nabi pernah bersabda: “ Barangsiapa yang merawat dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan dengan nabi. Hal ini diisyaratkan nabi dengan jari telunjuk dengan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apa pun”.

Begitulah cinta nabi Muhammad saw. kepada umatnya, terutama kepada anak yatim. Rasul terakhir adalah nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup para nabi, maka sering disebut dengan khatamul anbiya, artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul. Nabi Muhammad SAW juga termasuk Rosul Ulul Azmi.

Mudah-mudahan bermanfaat. jangan lupa tulis komen ya...

Posting Komentar untuk "Usia 40 tahun Diangkat Rosulullah (Kisah Nabi Muhammad sebelum dan sesudah menjadi rosul)"