Keistimewaan Abu Bakar As Syiddiq, Khalifah Pertama Pengganti Rosulullah


Berikut Keistimewaan Abu Bakar As Syiddiq, Khalifah pertama pengganti Rosulullah. Dimana Abubakar As Siddik termasuk dalam Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa’ dan Ar-Rasyidin. Khulafa’ artinya pengganti, sedangkan Ar-Rasyidin artinya mendapat petunjuk. 

Jadi, Khulafaur Rasyidin artinya pengganti yang mendapat petunjuk. Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin yang mampu dan bersedia untuk menggantikan tugas-tugas Rasulullah SAW. sebagai kepala negara, pemimpin pemerintahan, dan pemimpin umat Islam. 

Tetapi tidak semua tugas Rasulullah SAW. dapat digantikan oleh Khulafaur Rasyidin, terutama tugas nabi dan rasul. Khulafaur Rasyidin dijelaskan dalam firman Allah Swt. pada QS At-Taubah ayat 100 yang artinya :

Artinya: “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taubah: 100).

Khulafaur Rasyidin adalah para khalifah dari empat sahabat Rasulullah SAW. Mereka menjadi khilafah setelah Rasul wafat. Keempat sahabat Rasul tersebut adalah orang-orang yang mengakui Rasul sejak awal diberi tugas oleh Allah Swt. 

Sahabat yang menjadi khilafah setelah Rasul SAW wafat adalah Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Setelah Rasulullah SAW wafat, kekuasaan politik diserahkan kepada Khulafaur Rasyidin. Masa Khulafaur Rasyidin berlangsung selama 30 tahun, yaitu dari 11-40 H atau 632-660 M. Kendati tergolong singkat, Abdul Malik Nazhim Abdullah dalam Sistem Pemerintahan Khulafaur Rasyidin (2019) menyatakan bahwa era Khulafaur Rasyidin termasuk era paling cemerlang dalam sejarah Islam. 

Tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut :

  • Melanjutkan dakwah dan ajaran Rasulullah. 
  • Membina, mengatur, dan mengarahkan umat Islam sesuai dengan Al-Quran dan sunah. 
  • Melanjutkan pemerintahan yang telah dibangun Rasulullah SAW. 
  • Memerangi kaum murtad yang merusak ajaran agama. 
  • Memperluas wilayah kekuasaan Islam. 
  • Mengembangkan ajaran Islam kepada yang belum mengenalnya. 

Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin ini adalah masa yang sangat penting bagi perjalanan Islam. Pada masa tersebut disebut sebagai masa pembentukkan fiqih Islam. 

Selain itu, setelah hukum syariat-syariat Islam yang disampaikan oleh Rasulullah SAW., para sahabat Rasul yang menjadi khalifah memikul beban dan tanggung jawab yang besar untuk mencari sumber-sumber dari syariat tersebut. Hal tersebut diperlukan untuk menjawab pada masa perkembangan zaman yang tidak ada pada Al Quran dan sunahnya.

Pada saman Khulafaur Rasyidin ini para sahabat Rasul berhasil memperluas Islam hingga ke luar Jazirah Arab. Mereka telah meletakkan dasar-dasar kehidupan dari ilmu Islam kepada kehidupan umatnya.

Untuk lebih jelasnya mengenai masa Khulafaur Rasyidin, di bawah ini akan dijelaskan kisah singkat setiap khilafah pada masa tersebut. Berikut adalah kisah Khulafaur Rasyidin.


Abu Bakar As-Siddiq

Abu Bakar memiliki nama asli Abdul Ka’bah. Kemudian nama tersebut diganti oleh Rasuk menjadi Abdullah. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi. Abu Bakar adalah keturunan dari Usman Abu Quhafah dan Ummu Khair Salma binti Sakhr, ia berasal dari suku Taim. Beliau lahir di Mekkah pada tahun 572 M.

Sejak kecil, Abu Bakar memiliki sifat lemah lembut, jujur, dan sabar. Saat ia memasuki usia remaja, ia telah bersahabat dengan Rasullullah SAW. dan sahabat lainnya yang menemani Rasulullah juga. Sejak saat itu ia dijuluki sebagai As-Siddiq karena ia selalu mempercayai dan membenarkan apa yang dikatakan oleh Rasul.

Abu Bakar dipilih menjadi khilafah dengan jalan musyawarah antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Pada masa setelah peninggalan Rasul terjadi perselisihan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar saat pemilihan penerus Rasulullah SAW. Kaum Anshar menawarkan Sa’ad bin Ubadah sebagai penerus kepemimpinan Rasul, sedangkan Abu Bakar  As-Siddiq menawarkan Umar bin Khattab dan Abu bin Ubaidah  sebagai penerus kepemimpinan Rasul.

Dalam masa perselisihan ini Abu Bakar menegaskan kepada kaum Anshar bahwa kaum Muhajirinlah yang pantas untuk menggantikan kepemimpinan Rasul sebagai pemimpin Islam karena kaum Muhajirin telah diistimewakan oleh Allah Swt. kaum Muhajirin yang pertama mengakui Muhammad sebagai Nabi dan selalu bersamanya dalam situasi apa pun.

Pada saat itu juga Umar bin Khattab menolak usulan Abu Bakar yang menjadikannya sebagai pengganti Rasul. Bahkan Umar mengatakan bahwa Abu Bakar yang cocok menjadi khalifah dari kaum Muhajirin. Setelah bermusyawarah, kedua kaum akhirnya sepakat untuk menjadikan Abu Bakar sebagai khalifah. Ada beberapa kesepakatan yang membuat Abu Bakar diterima menjadi khalifah yaitu.

Ia adalah orang pertama yang mengakui peristiwa Isra’ Mi’raj

Abu Bakar orang yang menemani Rasulullah SAW. untuk hijrah ke Madinah

Abu Bakar orang yang sangat gigih dan selalu melindungi orang-orang yang memeluk agama Islam

Ia pernah menjadi imam salat sebagai pengganti Rasul saat sedang sakit.

Pada masa kepemimpinan Abu Bakar, beliau mengutamakan kepentingan dalam negerinya sendiri daripada hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan kaum dan negerinya.

Masalah yang ada di negerinya saat itu adalah orang-orang yang mulai meninggalkan Islam karena mereka berpikir setelah Muhammad meninggal maka Islam juga telah berakhir kekuasaannya. Lalu banyak juga orang yang mengaku dirinya sebagai pengganti Rasulullah SAW. Dengan demikian Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka semua.

Semua keputusan yang terjadi pada masa pemerintahan Abu Bakar selalu ada di tangannya. Namun sebelumnya ia selalu bermusyawarah dengan dengan para sahabat sebelum memutuskan sesuatu.

Sebelum Abu Bakar meninggal, ia menunjuk Umar bin Khattab untuk menggantikan posisinya sebagai khilafah. Ia menunjuk Umar bukan asal saja, namun telah dipertimbangkan karena situasi politik yang ada. Abu Bakar khawatir jika pemilihan khilafah selanjutnya diadakan seperti pemilihan khilafaf sebelumnya akan terjadi situasi politik yang semakin keruh.

Posting Komentar untuk "Keistimewaan Abu Bakar As Syiddiq, Khalifah Pertama Pengganti Rosulullah"