Keutamaan Menjaga Lisan, Menghindarkan dari Kesombongan Kebatilan dan Kemungkaran


Berikut adalah Kajian Keutamaan Menjaga Lisan, Menghindarkan dari Kesombongan Kebatilan dan Kemungkaran. Berbicara merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Adanya aktivitas berbicara membuat suatu kejadian dapat diinformasikan, ilmu pengetahuan dapat diajarkan dan nilai-nilai kebaikan dapat disebarluaskan. 

Bentuk bicara yang baik juga dapat dilakukan dengan memberi nasihat kepada orang lain, memberi maaf, mencegah kemungkaran dan memberikan syiar agama. Tetapi jika kita tidak dapat mengendalikan aktivitas bicara kita, bukan tidak mungkin keburukan, kebatilan, kemungkaran, kesombongan dan permusuhan dapat terjadi dan muncul kapan saja.

Disamping berbahaya bagi orang lain, berbicara tidak baik juga amat berbahaya bagi diri sendiri. Memang dosa terbesar dan terbanyak dari sekian banyak dosa yang dilakukan manusia adalah dosa yang bersumber dari lisanya. Rosulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya” (HR Ath-Thabroni)

Bagi seorang mukmin yang ingin memiliki kepribadian terpuji, ia akan selalu berusaha memperhatikan adab dalam berbicara, karena berbicara juga menjadi ukuran keimanan seseorang. Dalam suatu hadist, Rosulullah SAW bersabda :

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (HR Bukhari dan Muslim)

Seseorang yang mampu menjaga lisanya sehingga tidak berbicara hal yang tidak dibenarkan oleh Allah dan Rosulnya, akan memperoleh keutamaan yang sangat besar dan penting dalam kehidupan dunia dan akhirat. Diantaranya :

Pertama, dapat mengalahkan godaan setan. Karena sumber utama kemaksiatan adalah ucapan lisan, maka orang yang bisa mengendalikan lisanya termasuk orang yang dapat mengalahkan godaan setan. Rosulullah SAW bersabda :

“Simpanlah lidahmu kecuali untuk kebaikankarena sesungguhnya dengan demikian kamu dapat mengalahkan setan” (HR Ath-Thabroni dan Ibnu Hibban)


Kedua, manfaat menjaga lisan bagi kita adalah akan ditutup keaiban atau keburukan dita oleh Allah SWT. Lisan yang tak terkendali membuat manusia mengucapkan apa saja yang ingin ia ucapkan tanpa pertimbangan baik buruknya. 

Orang yang demikian akan rusak citra dirinya sehingga keburukannya akan terungkap. Jika kita dapat mengendalikan lisan, maka walaupun kita memiliki banyak keburukan, Allah akan menutup keburukan tersebut. Rosulullah SAW bersabda : 

“Barang siapa yang menahan lidahnya, pasti Allah menutup aurat (aib)nya” (HR Ibnu Dunya)

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan peluang masuk surga. Salah satunya dengan berbicara yang baik sehingga kita menahan dan menghindari lisan kita untuk berbicara yang tidak baik. Rosulullah SAW bersabda

“hal yang akan memasukan kamu ke surga (diantaranya) adalah perkataan yang baik dan memberi makan” (HR Ath-Thabroni)

Hal ini juga ditegaskan lagi dari hadist yang diriwayatkan Bukhari

“barang siapa yang menjamin untuku apa yang ada diantara dua janggutnya dan dua kakinya, maka saya menjamin untuknya surga” 


Ketiga, manfaat dari menjaga lisan adalah dapat menghindarkan dari api neraka. Kebencian kita kepada neraka dapat kita ungkapkan seperti bencinya kita ketika tersulut api, meskipun hanya sedikit. Karena berbicara yang baik nilainya dapat mengimbangi dengan orang bersedekah. 

“Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma! Jika kamu tidak punya, maka dengan perkataan yang baik” (HR Bukhari dan Muslim)

Allah SWT Berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً* يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS:Al-Ahzab | Ayat: 70-71).

semoga bermanfaat

Posting Komentar untuk "Keutamaan Menjaga Lisan, Menghindarkan dari Kesombongan Kebatilan dan Kemungkaran"